The Way INFJ Choose and Sing a Song
Mungkin minat dan hobi semua orang tak sama, tetapi siapa sih yang bisa menolak kegiatan yang satu ini?
Yup, menyanyi.
Mau suara merdu, sumbang, serak, fals, lirih, jika sudah bertemu dengan lagu favorit, seringkali ada hasrat untuk menyanyi.
Namun, sebagai INFJ, kita ini aneh. Menyanyi ketika tak ada orang lain, jika ada yang lewat sebentar, langsung berhenti. Seolah malu dilihat orang. Namun, jika sudah nyaman dan terbiasa dengan orang terdekat, kita tak akan sungkan bernyanyi dengan suara keras.
Photo by Eric Nopanen on Unsplash |
Mau beraktifitas, rasanya tak nyaman bila tak ada musik. Jadi mood booster biar terpacu semangat beraktifitas. Mau belajar, dengar instrumen. Mau cuci piring, dengar musik beat. Pulang kerja atau sekolah, denger musik melow. Langsung galau deh, padahal tak ada yang harus digalaukan haha.
Selain itu, musik juga bisa sebagai sarana mengingat masa lalu, atau pengobat patah hati. Bagi INFJ, yang sulit sekali move on jika pernah tertambat hati dengan seseorang, maka kita malah sengaja cari perkara dengan mendengarkan lagu yang mengingatkan kita padanya. Ya... makin susah move on. Patah hatinya malah makin menjadi. Namun, kok enak ya meluapkan perasaan tersakiti atau kangen mantan dengan dengar lagu melow?
Dalam memilih lagupun, kita ini aneh. Tak seperti kebanyakan manusia, yang menyukai lagu - lagu masa kini, kita malah senang dengan lagu lawas, atau lagu indie yang tak banyak peminatnya. Selain itu, bagaimana INFJ memilih dan menyanyikan lagu?
Kesan Pertama Lagu Harus 'Wah'
Berbeda dengan kebanyakan orang, INFJ memilih lagu berdasarkan kesan pertama. Ada suatu rasa jatuh cinta pada pandangan pertama karena mungkin lagunya sesuai dengan selera, memiliki melodi yang khas, menggunakan alat musik yang unik sehingga melodinyapun tak bisa dibohongi. Bahkan, jika kita mendengar samar - samar lagu tersebut, atau hanya mendengar sekilas saja, kita akan penasaran untuk mencari judul lagu tersebut untuk didengar secara utuh.
Melodi Nomor Satu, Lirik Belakangan
INFJ tak peduli dengan arti pada lirik lagu, yang diutamakan adalah melodinya yang menggetarkan jiwa. Bahkan instrumen tanpa lirik menjadi alternatif bagi INFJ untuk meluapkan emosi ketika mendengarkannya.
Namun, sesekali ketika ada lagu dengan lirik yang begitu menyindir kehidupan kita, atau kehidupan manusia, maka kita akan mendengarkannya.
Jarang Bisa Hapal Lirik
Mengapa? Sebab INFJ itu pelupa. Walaupun bisa menghapal lirik dari beberapa lagu, pasti banyak yang salah.
Diputar Berulangkali Hingga Bosan
Mungkin bagi INFJ, lagu tersebut sangat menyentuh jiwa, tetapi bagi orang terdekatnya, lagu itu membuat telinga muak karena selalu diputar berulangkali. Namun, jika sudah bosan, INFJ tak akan mendengarkan lagu untuk sementara, hingga menemukan lagu baru yang ciamik baginya. Ya, sesekali didengarkan lagi ketika sudah berbulan - bulan, atau bertahun - tahun tidak didengarkan.
Lagu Agama Lain juga Didengar Jika Melodinya Enak
Sebagai orang Islam, saya terkadang mendengar satu lagu yang ditujukan untuk orang Kristen, yaitu Something About December oleh Christina Perri. Saya tahu, arti lirik lagu itu salah bagi agama saya, tetapi saya sangat jatuh cinta terhadap melodinya. Sangat. Namun, saya menghindari mendengarkan lagu Kristen lainnya. Cukup yang satu itu.
Bisa Emosional
Dengar lagu melow, tak terasa air mata menetes. Merasakan kehampaan jiwa, merasakan emosi dunia yang disampaikan melalui lagu tersebut. Bahkan, ketika judul lagu A, kita bisa menginterpretasikan emosi lagu menjadi B, sesuai kesan kita terhadap lagu tersebut.
Ketika lagu beat, tetapi isi lirik lagu sedih, kita merasa dikhianati. Bagaimana bisa? Melodinya mengajakmu menari, tetapi mengapa harus dengan lirik yang sedih?
Jika sedang jatuh cinta dengan seseorang, lagupun bisa mengingatkan kita padanya. Senyum - senyum sendiri, membuat skenario percakapan antara kamu dan dia, ah melayang rasanya haha.
Menyanyi Serasa di Konser
Karena menghayati lagu secara dalam, maka kita bernyanyi seolah - olah menjadi seorang musisi yang memiliki konser tunggal.
Kita ini, jika menjadi penyanyi sebenarnya punya potensi yang cukup bagus loh, jika dilihat dari segi penghayatan lagu. Namun, dari segi penghapalan lirik dan teknik menyanyi harus dipelajari lagi.
Tak Peduli dengan Penyanyinya
Yang penting lagunya! Karyanya! Seringkali, ketika mendengarkan lagu dari satu album, maka kita hanya akan menyukai beberapa lagu di dalamnya. Atau mungkin hanya satu. Jadi, tak perlu repot mencari tahu lebih jauh mengenai penyanyinya.
Namun, jika satu album, bahkan beberapa album semua lagunya bisa diterima ditelinga, maka kita baru mencari tahu lebih dalam mengenai info penyanyinya. Saya sendiri suka dengan hampir semua album Kings of Convenience.
Begitulah cara INFJ mendengarkan, memilih dan menyanyikan lagu. Jadi, lagu kesukaan kamu apa?
Terimakasih sudah mengunjungi Personagram. Jangan lupa kunjungi Personagram di Instagram ya (@personagram.id dan @fellowinfj)! Have a nice day!
Comments
Post a Comment