Finding Your True Love
Cinta antara dua insan merupakan hal yang sangat krusial dalam kehidupan manusia, juga merupakan tonggak kepercayaan yang kita tanam kepada seseorang. Jadi, berbicara tentang cinta, berarti kita berbicara pula tentang rasa percaya.
Lalu, bagaimana cara agar kita tahu bahwa pasangan yang kita cintai sekarang merupakan teman hidup kita hingga beda alam nanti?
Tentu, setiap orang menginginkan kriteria fisik pasangannya yang berbeda - beda. Sebab, cantik atau tampan itu relatif dan subjektif. Oleh karena itu, di artikel ini akan dibahas mengenai kriteria moral/ internal diri dari pasangan.
Beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan untuk menentukan jodoh masa depanmu, yaitu sebagai berikut.
1 - Memiliki banyak prinsip dan nilai kehidupan yang sama denganmu.
Hal ini sangat wajib hadir dalam hubunganmu dengan dia. Ingat, tidak semua sama, hanya sebagian besar saja. Prinsip dan nilai hidup merupakan pegangan hidup yang sangat penting dalam mempengaruhi sikap dan keputusan yang kamu buat.
Contoh: kamu dan dia sama - sama tidak suka keramaian, sama - sama tidak peduli dengan postingan di media sosial, sama - sama menjunjung tinggi nilai kejujuran, sama - sama tak suka berhutang.
Ketika ada banyak prinsip dan nilai hidup yang sama dengan pasanganmu, maka pertengkaran dapat terminimalisir, karena kalian akan berpikiran sama tentang sesuatu. Hubungan kalianpun akan lebih damai dan tenteram.
Apakah tidak boleh ada perbedaan prinsip dan nilai hidup? Tentu saja boleh, apalagi tak ada manusia yang sama persis, karena berbagai faktor internal maupun eksternal diri manusia akan membentuk prinsip dan nilai hidup yang berbeda - beda pula. Meskipun banyak prinsip dan nilai yang sama, tetap saja ada yang berbeda.
Apalagi jika ada prinsip dan nilai hidup yang berbeda 180°, dan kamu tidak bisa tolerir itu, maka kamu lebih baik memutuskan untuk berpisah dengannya. Mengapa?
Coba kita simak contoh berikut. Kamu menjunjung tinggi nilai keberkahan, tetapi pasanganmu adalah seorang oportunis yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Apakah kamu bisa tolerir? Jika bertahanpun, akan banyak pertengkaran yang terjadi, atau jika tetap damai, maka kamu hanya memendam nilai moral yang kamu anut tanpa menasihati pasangan karena menghindari konflik yang berarti. Membatin setiap hari, bahkan tak peduli lagi dengan apa yang ia kerjakan. Atau bisa jadi, kamu akan tertular menjadi oportunis seperti pasanganmu juga. Kamu ingin menghindari semua kemungkinan itu, bukan?
2 - Memiliki visi misi hidup yang hampir sama.
Well, ketika visi hidupmu menjadi seorang yang taat beragama dan memperbaiki pendidikan agama di Indonesia, maka ketika kamu bertemu dengan lawan jenis yang visinya hampir sama denganmu, hubunganmu akan lebih lancar dan memiliki segudang misi untuk mewujudkan visi kalian tadi.
Ketika salah satu visi hidupmu tidak ingin mendapatkan intervensi orang lain dalam memutuskan sesuatu, maka visimu akan sejalan dengan orang yang menjunjung tinggi liberalisme, sehingga terbentuk hubungan yang mandiri karena tidak membutuhkan pihak luar dalam membuat keputusan.
Lalu, apakah hubungan tidak akan baik - baik saja jika visi misi hidup berbeda sama sekali?
Tergantung. Sekali lagi, tak mungkin ada manusia yang sama persis, bahkan visi misi hidup bisa berbeda satu sama lain. Misalnya, kamu ingin menjadi seseorang yang hangat dan selalu berbagi kepada sesama makhluk, lalu bertentangan dengan salah satu visi pasanganmu yang tak ingin memelihara binatang apapun dihidupnya. Apakah hubunganmu dan dia tidak akan baik - baik saja? Belum tentu. Bisa saja hatinya melunak setelah melihat kebahagiaanmu bermain dengan kucing peliharaanmu, tapi bisa juga menjadi sumber pertengkaran.
Contoh lain: kamu ingin menjadi orang kaya dan travelling ke manapun. Sedangkan pasanganmu memiliki visi hidup yang tenang di sebuah rumah mungil yang ada di pedesaan. Apakah itu menjadi hambatan? Iya. Namun, bukan tidak mungkin kamu bisa meyakinkan pasangan untuk mendobrak mindset yang berlawanan itu. Atau, malah kamu yang terbawa ke visi dia. Bisa, tapi tidak mudah.
Yang jelas jika visi misi berbeda, tantangan dalam hubunganpun akan lebih banyak. Juga, tergantung cara kalian menyikapi perbedaan itu seperti apa.
3 - Berkomitmen menjalani hubungan serius denganmu di masa depan.
Ini sih, penting! Sangat wajib! Bagaimana bisa kamu menghabiskan waktu dan tenaga, serta mengorbankan perasaanmu hanya untuk orang yang kamu ragu akan keseriusannya?
Begini. Contoh paling sederhana saja. Beda agama. Jika kamu tidak masalah dengan hal ini dalam hal asmara, dan keluargamupun penganut kebebasan dalam hal ini, maka tak akan jadi masalah jika kamu memiliki hubungan dengan orang yang memiliki agama beda denganmu. Namun, jika kamu tidak bisa, atau keluargamu tak menerima hal itu, bagaimana mungkin kamu tetap melanjutkan hubungan asmara itu ketika kamu tahu ending-nya akan seperti apa? Tentu saja kalian tidak bisa bersatu! Susah untuk menjalin komitmen di masa depan.
Disini, dibutuhkan logika untuk menyadari mana yang paling penting; dia atau agamamu. Kecuali, jika kasusnya kamu bisa meyakinkan dia untuk pindah ke agamamu, maka tak jadi masalah. Namun, hampir semua orang sudah memiliki prinsip yang mengakar mengenai agama atau keyakinannya sejak kecil, sehingga hal ini sangat sulit diubah begitu saja, apalagi kamu orang baru dalam hidup pasanganmu.
Jadi, kalau kamu ragu menjalani hubungan dengannya, berpisahlah. Daripada kamu menghabiskan waktu dan menguras perasaan juga emosi karena dia yang jelas bukan masa depanmu, lebih baik kamu mencari penggantinya. Lebih singkat suatu hubungan, lebih mudah move on, bukan?
Atau jika dia tak bisa menjanjikan hubungan yang serius denganmu. Dia ragu dan tak tahu apa yang harus dia lakukan dengan hubungan kalian. Jawabannya? Tinggalkan. Mengapa? Sebab, jika dia benar - benar menginginkanmu, maka dia akan bersedia menjalani hidup denganmu sampai kapanpun. Dia akan menunjukkan pengorbanan yang luar biasa gigih hanya untuk meyakinkanmu, bahwa dia adalah orang yang tepat untuk masa depanmu.
Orang yang menginginkanmu lebih dari apapun, jauh lebih baik daripada orang yang kamu inginkan, tetapi tidak mempedulikanmu. Kecuali, jika kamu punya segudang cara untuk meraih cinta orang yang cuek terhadapmu, bisa saja keajaiban terjadi. Bisa, tapi tak mudah, dan kamu harus punya mental baja untuk itu.
Dan alangkah beruntungnya jika kamu dan dia saling menginginkan satu sama lain.
Photo by Kevin Grieve on Unsplash |
Bagaimana jika masih pacaran? Menurut saya, pacaran itu adalah sebuah trial dan error. Kita mencoba menjalin hubungan dengan seseorang, tetapi kita tahu bahwa hubungan itu bisa berakhir dengan manis di pernikahan atau kandas di tengah jalan. Jadi, ketika berpacaran, dan tahu bahwa hubungan bisa serius di masa depan, kamu bisa menjalaninya dengan sepenuh hati (walaupun banyak juga kasus ditinggalkan oleh pasangan dalam hal ini). Namun, ketika kamu tak melihat tanda serius dan terdapat perbedaan yang tak bisa kamu tolerir, maka berpisahlah, atau jalani saja dengan santai (saya pribadi lebih memilih berpisah agar tak buang waktu).
Jadi, jangan ragu untuk menanyakan pada pasanganmu, kemana arah hubungan kalian berjalan, dan lihat perbedaan di antara kalian, apakah bisa kamu tolerir atau tidak. Begitupun dengan dia. Biar adil.
4 - Memiliki minat dan hobi yang sama.
Ini sama sekali tidak wajib ya. Justru dengan adanya perbedaan di ranah ini, akan menjadikanmu kaya akan pengetahuan dari bidang lain, karena pasanganmu bisa sharing mengenai minat dan hobinya denganmu.
Contoh: kamu hobi nonton film, sedangkan dia hobi bermain game. Apakah itu menjadi hambatan? Tidak. Sebab minat dan hobi adalah cara kita dalam menghibur diri, sehingga setiap orang memiliki cara yang berbeda. Bisa saja kamu menjadi tahu game terkini yang sedang booming sekarang, dan pasanganmu bisa tahu bagaimana cara membaca karakter melalui film. Semuanya berkat sharing hobi satu sama lain.
Namun, banyak pula pasangan yang tak mau ikut campur dalam hobi pasangannya. Lebih tepatnya tidak peduli, bukan karena tidak peduli pada pasangan, tetapi tidak tertarik dengan hobi tersebut. Jika tak tertarik, buat apa dipaksakan?
Jika kamu memiliki kesamaan minat dan hobi, maka akan ada banyak hal yang bisa kalian bicarakan. Hal ini membuat hubunganmu berbobot dan penuh dengan perdebatan yang sengit mengenai hobi kalian yang sama itu.
Lalu, jika minat dan hobi berbeda, apakah tak ada yang bisa dibicarakan dengan pasangan? Tentu saja bisa! Simak poin berikutnya ya!
5 - Bisa deeptalk tentang kehidupan.
Jika minat dan hobi tak sama, bukan berarti kalian tak bisa ngobrol ngalor ngidul tentang sesuatu. Lalu, apa yang bisa diobrolkan? Ya, kehidupan ini. Mengenai prinsip dan nilai hidup yang kalian emban, visi misi hidup yang kalian tetapkan, trauma masalalu yang kelam, rencana masa depan, solusi atas berbagai masalah yang kalian hadapi, dan sebagainya.
Ketika kamu bisa deeptalk dengan pasangan, maka kamu akan mendapati dirimu nyaman dengannya. Sebab, kamu bisa menceritakan apa saja yang mengganjal di hatimu, atau hanya sekedar bertukar pendapat mengenai pandangan terhadap sesuatu. Melalui deeptalk, pasangan tak saling mengagumi dari harta maupun jabatan, melainkan kecerdasan dan kebijaksanaan. Intelligence and wisdom are the new sexy!
Bagaimana jika pasangan tidak bisa diajak deeptalk? Atau kamu sulit membuka diri dengannya? Sebenarnya, balik lagi pada pilihanmu. Jika kamu nyaman, bahkan tanpa kamu bercerita apapun sekalipun, karena kasih sayangnya melimpah, atau disalurkan dengan tindakannya yang aktif dalam membantumu, maka tidak melakukan deeptalk bukanlah sebuah masalah. Namun, bukankah suatu hubungan lebih baik jika kamu dan pasangan bisa terbuka satu sama lain? Bahkan, membangun kepercayaan tingkat tinggi akan sangat mudah dari deeptalk ini. Khawatirmu juga akan berkurang karena kamu tahu dia dari hitam hingga putih. Tak ada lagi rahasia, kamu tahu apa ketakutannya, kamu tahu apa yang benar - benar dia suka.
Mengapa saya mengatakan demikian? Sebab, bayangkan saja. Saya beri contoh seorang anak dan ayah. Mereka saling mencintai satu sama lain, dan berada di satu rumah dalam waktu yang lama hingga si anak dewasa, tetapi apakah sudah pasti ayah dan anak saling mengetahui apa yang dirasakan dan dipikirkan satu sama lain? Belum tentu. Namun, jika mereka sering deeptalk tentang hal apapun, maka tak ada lagi rahasia atau barrier di antara ayah dan anak. Bukankah hal yang sama juga bisa terjadi di antara dirimu dan pasangan? Terlebih kalian merupakan orang baru di kehidupan satu sama lain.
6 - Bisa saling melengkapi kekurangan diri.
Setiap individu pasti punya kekurangan maupun kelebihan diri. Bagi kamu yang memiliki fokus yang buruk, kamu perlu seseorang yang tingkat fokusnya tinggi agar kamu berada di dunia nyata lagi. Bagi kamu yang tak peduli masalah jadwal, kamu perlu seseorang yang disiplin dalam menjalani aktifitas. Bagi kamu yang sering ceroboh meletakkan sesuatu, maka kamu perlu seseorang yang apik dan rapi dalam mengorganisir sesuatu.
Kekurangan diri yang terisi dengan kelebihan pasangan itu ibarat potongan puzzle yang disambungkan dengan pasangannya, saling mengisi dan melengkapi satu sama lain. Tanpa pasanganmu, kamu hanya seperti potongan puzzle yang terbuang. Kalian akan saling ketergantungan, tetapi dalam hal yang positif.
Sebab, pada dasarnya, manusia tidak pernah bisa berubah secara 100%, kecuali dimulai dari dirinya sendiri. Jika ada orang lain yang menyuruh berubah, maka kebiasaan lama bisa kembali lagi.
7 - Jauh dari tabiat toxic.
Hal ini sangat wajib menjadi pertimbanganmu untuk memilih dia. Ketika terdapat tabiat toxic seperti sering kasar/ ringan tangan, suka berbohong, dan lainnya, maka jangan segan untuk mengingatkannya. Apabila perkataanmu tak juga didengar, segera berpisah, agar mental, jiwa dan fisikmu tak sakit di masa depan kelak. Sebelum semuanya semakin jauh dan dalam, dan malah membuatmu tidak berpikir logis karena terlalu mencintainya, segera selamatkan dirimu, sebelum semuanya terlambat.
Memilih pasangan yang tepat merupakan investasi jangka panjang untuk kehidupanmu di masa depan. Jadi, pilihlah pasanganmu dengan smart dan bijak! Jika sekarang belum ada, ingatlah, dia masih ada di belahan bumi lain. Menunggu dan berusaha untuk bertemu denganmu di waktu yang tepat. So, don't give up for finding your true love, fellas!
Terimakasih sudah mengunjungi Personagram. Jangan lupa kunjungi Personagram di Instagram ya (@personagram.id dan @fellowinfj)! Have a good life, Personaria!!
Comments
Post a Comment