INFJ's Song

Hello, Personaria!
Ini adalah postingan pertama di Personagram! Yuhuu!!

Diawali dengan bahasan mengenai INFJ, penulis yang merupakan INFJ-T, ingin mendedikasikan postingan pertama ini kepada Fellow INFJ di manapun kalian berada. Salam kenal ya :)

Berbicara mengenai INFJ, pasti sangat banyak ciri karakter yang kita miliki. Namun, di postingan ini, saya hanya akan membahas beberapa karakter INFJ, yang disampaikan melalui lagu Reflection. Lagu yang dinyanyikan oleh Christina Aguilera ini merupakan soundtrack film kartun Mulan. Saya sendiri belum pernah menonton kartun tersebut, dan saya juga tidak tahu apakah lagu ini memang ditujukan untuk INFJ atau tidak. Namun, setelah saya membaca liriknya, wow! So relatable!

Photo by Serrah Galos on Unsplash


Sebelumnya, agar tidak terkena copyright issue, saya tidak berani mencantumkan semua liriknya, meskipun hanya satu baris lirik saja. Jadi, kamu bisa lihat lirik official-nya di sini. Buka new tab saja. 
 
Namun, agar memudahkanmu, saya menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia. Yuk, mulai dari lirik awal!

Lihat aku
Mungkin kamu pikir
Kamu tahu siapa aku
Namun, sesungguhnya, kamu tidak akan pernah tahu

Menurut saya, banyak yang kenal INFJ, bahkan mungkin terkenal. Namun, mereka tidak tahu sifat asli INFJ yang sebenarnya. Bahkan, keluarga atau sahabat mereka sekalipun.
 
Setiap waktu
Aku seperti memerankan suatu tokoh

Disini ditekankan, INFJ seperti bermain suatu peran di layar lebar, kita hanya bersandiwara sesuai peran yang diminta, bukan kemauan kita. Di dunia nyata, kita seringkali bersikap sesuai dengan orang yang kita hadapi. Jadi, beda orang yang dihadapi, beda pula cara kita bersikap. Hayoo, Fellow INFJ, kita berpikir yang hal sama, bukan?
 
Sekarang aku mengerti
Jika aku memakai topeng
Aku bisa menipu dunia
Tetapi aku tidak bisa menipu diriku sendiri
 
Ya, kita seperti punya topeng. Mungkin di lagu ini hanya satu, tapi kenyataannya, kita memiliki berbagai topeng, dengan berbagai orang yang kita hadapi.
 
Bisa dikatakan munafik, tapi bisa dikatakan tidak. Bisa iya, seperti di situasi; terkadang kita bisa meng-handle small talk, tetapi itu kita lakukan hanya karena kita tidak ingin menyinggung perasaan orang lain. Bisa dikatakan tidak, seperti di situasi; kita menyembunyikan banyak hal dari orang lain, bahkan orang terdekat kita, sampai akhirnya kita siap membuka semuanya, atau mungkin hanya dipendam seumur hidup.
 
Kita bisa mengelabui banyak orang dengan sikap kita yang terlihat manis di depan umum, tetapi itu hanyalah apa yang tampak dari luar diri kita. Sebab, jauh dalam diri sendiri, kita memiliki berbagai lapisan, yang semakin terkuak, semakin kelam pula sisi lain diri kita.

Siapa yang aku lihat?
Menatapku tajam
Kapan refleksiku menunjukkan diriku yang sebenarnya?
 
Apa yang kita refleksikan di dunia nyata dengan yang ada di dalam diri kita sangat jauh berbeda. Kadang kita bertanya - tanya, kapan kita bisa menjadi diri sendiri? Kapan kita bisa menghadapi dunia tanpa khawatir dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain?
 
Saat ini
Aku berada di dunia
Di mana aku harus menyembunyikan hatiku
Dan apa yang aku percayai

Apa yang kita percayai, kita jadikan sebagai panutan, kita tutup rapat - rapat, karena semakin orang lain mengenal kita lebih dalam, semakin mereka mempercayai bahwa kita adalah seseorang yang tidak normal. Hal itu akan merusak hubungan sosial yang kita bina sekian lamanya, sehingga kita memilih untuk merahasiakannya. Jikalau ada yang tahu, berarti orang itu bisa menerima kita apa adanya, atau dia sama gilanya dengan kita.
 
Namun, bagaimanapun juga
Aku akan menunjukkan kepada dunia
Siapa aku sebenarnya
Dan aku akan dicintai apa adanya
 
Bagaimanapun juga, terkadang kita ingin menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, melalui karya - karya yang telah kita ciptakan, baik dengan pemikiran maupun tangan kita. Kita terkadang ingin dunia tahu, bahwa apa yang kita percayai, kemampuan yang kita miliki, bisa mengubah dunia menjadi lebih baik, sekecil apapun itu. Apa yang kita percayai tidak sepenuhnya salah, karena akan ada saja orang lain yang mendukung apa yang kita percayai.
 
Aku tahu, ada jiwa yang harus terbebaskan
Yang menggelora dengan rasa ingin tahu
Dari segala penyebab terjadinya semua hal
 
Dalam diri kita yang misterius karena menyimpan banyak rahasia, ada jiwa yang ingin terbebas dari belenggu. Seolah kita ingin keluar dari diri kita sendiri, karena mengekang apa yang ingin kita sampaikan dan ekspresikan kepada dunia. Misalnya, ketika kita di perjalanan, duduk dalam bus, kita seperti termenung dan sedih tiba - tiba, tanpa alasan. Saya pikir ini adalah jiwa kita yang terbelenggu, mencoba mencari jalan keluar dari diri untuk bisa bebas. Namun, kenyataannya, diri kita sendiri adalah penjara bagi kita.
 
Jiwa tersebut selalu penasaran dengan alasan - alasan di balik setiap sikap, fenomena, perasaan, kejadian, dan semua hal yang ada di semesta ini. Kita selalu ingin tahu, mengapa orang lain bersikap begini, begitu, mengapa hal ini atau itu bisa terjadi. There must be a reason behind everything. 

Dan kita tidak bisa bertanya pada sembarang orang, mengenai rasa penasaran ini. Hanya orang - orang yang se-frekuensi dengan kita yang akan sabar menjawab pertanyaan - pertanyaan kita.
 
Mengapa kita harus menyembunyikan
Apa yang kita pikirkan dan rasakan?
Haruskah aku terpaksa menyembunyikan rahasiaku?
Aku tidak akan berpura - pura lagi
Menjadi orang lain setiap waktu
Kapan refleksiku menunjukkan diriku yang sebenarnya?
 
Pada akhirnya, di lagu ini semuanya berakhir happy ending. Kita sebagai INFJ disini mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri dan mencoba untuk menjadi lebih terbuka kepada orang lain.
 
Semua hal butuh waktu dan proses. Tidak ada yang instan. Menjadi lebih baik itu bukan hanya butuh waktu satu atau dua hari, tetapi seumur hidup.
 
Bagaimana, Fellow INFJ? Can you relate? Apa kamu merasakan hal yang sama dengan ulasan di atas? Atau ada hal lain yang mungkin lebih masuk akal? Tulis di kolom komentar ya!
 
Terimakasih sudah mengunjungi Personagram. Jangan lupa kunjungi Personagram di Instagram ya (@personagram.id dan @fellowinfj)! Have a good day, Personaria!

Comments

  1. Gatau kenapa alasannya ya, Kak. Sampai rumah langsung tumpah puisi tentang perjalanan di bus sebelumnya :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts