Kegalauan Hakiki INFJ

Galau tiba - tiba dan tanpa sebab sepertinya sudah menjadi asupan gizi bagi INFJ. Bisa terjadi beberapa kali dalam setahun, atau dalam sebulan, bahkan ada yang setiap hari!

Kegalauan ini berbeda dengan galau terhadap masalah dunia. Rasanya, jiwa terasa hampa, tak bisa berpikir jernih, seolah semua kesedihan dari dunia ini merasuk ke dalam hati INFJ. Semuanya tumpah, tak terbendung, kadang membuat kita menangis, kadang diam seribu bahasa, kadang menumpahkannya dalam karya. Dan pastinya membuat kita menjauh sejenak dari kehidupan manusia. Menyendiri, entah kemana.

Keluar rumah, tanpa arah, terus berjalan di kegelapan malam. Melihat titik air hujan yang membasahi jendela kamar, dan memperhatikannya mengalir turun, menyatu bersama titik air lainnya. Lari ke balkon rumah atau rooftop gedung, untuk melihat bintang - bintang di langit malam yang cerah. Bersepeda tanpa tujuan dan mencoba menemukan area alam baru yang nyaman untuk berbagi kesedihan. Pergi ke gunung dan berteriak lepas di puncak. Berlari di arena olahraga sambil berteriak lepas. Melihat dari kejauhan, pengemis dan anak jalanan mengais rezeki dengan meminta belas kasihan orang lain. Melamun di jendela bus atau kereta api yang sedang melaju kencang, sambil melihat kendaraan yang berubah menjadi kilat. Kemanapun, merenungi kesedihan tadi. Seringkali orang lain heran karena kita sering menyendiri tanpa tujuan ini.

Photo by Kristina Tripkovic on Unsplash

Bisa dibayangkan betapa lelahnya menghadapi suasana hati yang buruk dan tak berkesudahan. Hal ini terjadi seumur hidup, bahkan pada healthy INFJ sekalipun.

Lalu, apa penyebab terjadinya kegalauan ini?

Saya tak tahu pasti apa penyebabnya. Tak ada alasan ilmiah mengapa ini terjadi. Namun, setelah menjalani berbagai situasi, saya mulai menarik benang merah penyebabnya, pun solusinya. Jika kamu berbeda pendapat, utarakan di kolom komentar ya!


Dalam Situasi Penuh Tekanan

Situasi tertekan ini bisa diartikan menjadi musibah, cobaan, atau depresi akibat suatu masalah. Misalnya perceraian, broken home, masalah ekonomi, putus cinta, dan lain sebagainya. Dalam situasi tertekan, kegalauan tiba - tiba ini akan terus muncul dalam frekuensi yang cukup sering, mungkin bisa setiap hari, sebab tekanan dari masalah yang bertubi - tubi memicu kegalauan tanpa sebab itu.

Kegalauan ini akan selamanya merundungi jika masalah utama saat itu belum juga selesai. Jadi, solusi untuk mengurangi frekuensi kegalauan tanpa sebab tadi adalah dengan menyelesaikan masalah yang menjadi tekanan bagi hidup kita yang sekarang. Juga, memiliki orang yang suportif terhadap kita, yang bisa dipercaya dan takkan mengkhianati kita. Satu orang tak masalah, bahkan lebih dari cukup untuk menguatkan langkah menuju penyelesaian masalah hidup yang kita miliki.


Dalam Situasi Biasa Saja

Situasi ini menjelaskan bahwa kamu tak dalam tekanan apapun, tetapi kamu juga merasa bosan dengan rutinitas keseharian yang kamu lewati. Karena masalah tak begitu banyak, atau hanya masalah minor saja yang terjadi, situasi ini menjadi biasa saja bagimu. Namun, ketika ada masalah baru yang cukup besar muncul (dengan frekuensi satu dua kali), maka masalah besar tadi akan memicu terjadinya kegalauan tanpa sebab khas INFJ. Frekuensi terjadinya kegalauan tanpa sebab tadi tak sesering situasi pertama, bisa beberapa minggu atau beberapa bulan sekali terjadi.


Dalam Situasi Bahagia

Situasi ini menggambarkan dirimu yang terpenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, dan passion yang cukup lengkap. Pada situasi ini, kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan, walaupun dalam keadaan finansial yang biasa saja, tetapi cukup (dan bersyukur). Sebab, kunci kebahagiaanmu disini adalah menjadi dirimu sendiri dengan mengembangkan potensi diri melalui passion yang kamu geluti. Dalam situasi beginipun, kegalauan tanpa sebab tadi bisa datang tiba - tiba, hanya saja frekuensinya cukup jarang, bisa setahun beberapa kali. 

Solusinya adalah menenangkan diri dengan hobimu, entah itu menonton film, membeli makanan kesukaan, berolahraga, atau bahkan sekedar berjalan -  jalan ke tempat baru. Dengan Se inferior INFJ, kegiatan hobi fisik atau stimulasi lingkungan yang menjadi kelemahan kita, justru menjadi hiburan bagi INFJ. Setelah melakukannya, mood atau suasana hati akan menjadi lebih baik, dan bahkan cenderung lupa dengan kegalauan tadi (bisa muncul lagi di lain waktu).



Kegalauan tanpa sebab ini akan selalu melanda INFJ, terlepas dari situasi apapun. Jadi, tinggal bagaimana kita menyelesaikan masalah hidup dan menemukan kebahagiaan, agar frekuensi kegalauan tadi berkurang drastis (hanya sesekali). 

Bagaimana, apakah kamu relate, Fellow INFJ?

Terimakasih sudah mengunjungi Personagram. Jangan lupa kunjungi Personagram di Instagram ya (@personagram.id dan @fellowinfj)! Cheers!

Comments

Popular Posts