Jatuh Cinta versi INFJ
Hey, fellas!
Mumpung masih segar di ingatan, tentang betapa manisnya jatuh cinta pada seseorang, sebagai INFJ, saya pikir saya tak boleh melewatkan topik ini!
INFJ ini aneh. Susah jatuh cinta, tetapi membuka banyak kesempatan 'pendaftaran' pada lawan jenis. Namun, sekali jatuh cinta, bisa seperti orang gila dan bodoh, bisa bucin hingga ke akar, jika gagal dengan doi-pun, move on nya pasti lama banget.
Photo by Christopher Sardegna on Unsplash |
Lalu, bagaimana kita para INFJ ini bisa jatuh cinta?
Pertama, dari first sight. Hal ini bukanlah dongeng belaka, melainkan nyata. Perasaan membuncah ketika pertama kali bertemu dengan lawan jenis, entah karena cantik, tampan, kharismatik, dan lainnya. Se Inferior menggugah kita untuk mengenal doi lebih jauh lagi.
Kedua, melalui pemikiran. Hanya karena berbagai pemikiran cemerlang dari lawan jenis, kita bisa meleleh. Apalagi, INFJ sangat mengutamakan pasangan yang cerdas. Dengan mendengarkan orasinya di atas panggung, atau melihat postingan status di media sosial akan pemikiran hebatnya, membuat kita bisa menilai bahwa ia adalah sosok yang cerdas dan bisa mengimbangi kita, yang akan sering bertanya mengenai banyak hal nantinya. Kamu tahu maksud saya, bukan? INFJ memiliki sejuta pertanyaan random yang selalu ingin dilontarkan, membutuhkan jawaban yang layak dari orang yang ia hormati atau sayangi. Mungkin doi salah satunya.
Ketiga, dijodohkan. INFJ bisa saja jatuh cinta dengan cara ini. Misalnya saja, teman sekelasmu menjodohkanmu dengan seseorang di kelasmu juga. Namun, tergantung doi juga ya, jika memang ada yang tak kamu suka, mungkin kamu bisa merasa risih saat dijodohkan, tetapi jika tampak luarnya masih baik - baik saja (belum ada yang membuatmu ilfeel), kamu bisa dengan mudahnya tersipu malu saat dijodohkan.
Keempat, sefrekuensi! Ini adalah cara terbaik INFJ dalam jatuh cinta. Baik secara offline maupun online, ketika kamu tahu bahwa seorang lawan jenis sefrekuensi denganmu, kamu bisa jatuh cinta! Walaupun tak selalu, ya.
Well, keempat cara jatuh cinta ala INFJ tadi, itu masih pada tahap awal, loh! Meskipun kamu bilang di awal bahwa kamu suka atau jatuh cinta dengannya, hal itu belum tentu sepenuhnya benar. Mengapa? Sebab, INFJ sangat sulit mengenali perasaannya sendiri.
Bisa jadi, perasaanmu memang benar jatuh cinta dengannya, atau kamu memanipulasi perasaanmu sendiri untuk merasa jatuh cinta dengannya. Manipulasi itu tanpa sadar. Apalagi jika sedari awal banyak red flag yang dikibarkan oleh doi saat PDKT berlangsung. Bisa jadi juga, INFJ makin memanipulasi perasaannya, atau logikanya kembali aktif dan mengatakan bahwa hubungan tersebut harus diakhiri.
Karena manipulasi perasaan ini, sebenarnya banyak lawan jenis yang GR dengan sikap INFJ. Mereka mengira bahwa kamu jatuh cinta dengan mereka, padahal seperti yang di awal tadi, kamu hanya membuka banyak kesempatan untuk memilih mana yang terbaik dari sekian kandidat. Banyak orang yang menyalahartikan hal ini sebagai tebar pesona. Padahal, INFJ do nothing! Kamu hanya diam dan merenung saja sudah ada yang menyukaimu. Jika ada yang menghampirimu, kamu welcome dan tak menutup diri (kecuali banyak red flag darinya).
Bahkan, dengan menjalani hubunganpun, kamu bisa memanipulasi perasaanmu sendiri bahwa kamu mencintai dia, padahal tidak. Saat hubungan seperti itu berakhir, kamu malah tak merasakan apapun; tak menyesal, bahkan cenderung lega. Namun, disini yang menjadi korban adalah mantanmu, karena dia sudah tulus mencintaimu. Padahal, manipulasi perasaan itupun terjadi tanpa kamu sadari. Serba salah ya?
Dengan Ni dominant pada INFJ, kamu akan memikirkan kemungkinan apa yang terjadi jika kamu bersama doi. Masa depan adalah garis mutlak untukmu, sehingga ketika ada red flag yang jelas di depan mata, dan akan menimbulkan masalah di kemudian hari, maka kamu akan berpikir berulang kali untuk menjalani hubungan dengannya.
Red flag seperti apa sih yang tak bisa ditoleransi oleh INFJ dalam hubungan asmara?
Tidak Sefrekuensi
Dari awal PDKT, hal ini adalah poin penting yang selalu diutamakan INFJ dalam urusan cinta. Jika mengobrol saja tak nyambung dari awal, bagaimana pada hubungan serius kemudian hari?
Namun, saya menemukan beberapa kasus di sekitar saya, dimana INFJ terbuai dengan pesona fisik lawan jenis, atau terdesak oleh lingkungannya untuk segera menikah, atau iri dengan teman seumurannya yang telah menikah, atau ingin memenuhi kebutuhan seks semata, sehingga pasangan yang tidak sefrekuensipun dinikahi menjadi pasangan sah seumur hidup.
Lalu, bagaimana kehidupan pernikahannya?
INFJ merasa kesepian, karena pasangannya tak bisa diajak deeptalk, selingkuh untuk mendapatkan yang lebih sefrekuensi, atau menghubungi mantan yang lebih sefrekuensi. Cekcok? Sudah pasti. Bahkan ada perasaan menyesal karena menikahi lawan jenis yang tak sefrekuensi. Namun, karena sudah menikah... itu pilihan dan risiko yang harus ditanggung oleh diri sendiri. Berpisah atau tidak hanya diri sendiri yang tahu. Tunggu dulu, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
Jadi, pastikan kamu jatuh cinta dengan lawan jenis yang sefrekuensi denganmu ya, INFJ!
Sarat akan Immoralitas
INFJ memiliki nilai - nilai moral yang tak mudah diganggu, sehingga ketika nilai moral tersebut diabaikan oleh doi, kamu bisa terlanjur ilfeel dengannya.
Contoh: kamu tak suka orang yang oportunis dalam hal negatif, close minded, suka korupsi hal kecil, pemarah dan banyak lagi. Kamu pasti punya nilai moral versimu sendiri yang tak bisa diganggu oleh orang lain, terutama pasanganmu.
Bagaimana jika kamu terlanjur menikah dengan orang yang immoral versimu? Kamu akan sering membatin, tetapi kamu juga bisa terpengaruh menjadi orang yang seperti itu juga, sebab INFJ adalah orang yang submissive, apalagi terhadap orang yang kamu sayang atau hormati.
Tak ada jaminan 100% di dunia ini, bahwa ada orang yang sepenuhnya suci dari immoralitas, bahkan ketika pasangan sefrekuensi sekalipun denganmu. Oleh karena itu, kamu dapat meminimalisir jumlah immoralitas dari pasanganmu, dengan mengenali karakternya lebih dalam sebelum ke jenjang hubungan yang serius. Ingat, pasangan itu investasi seumur hidup, jangan sampai salah pilih!
Alay
Sesungguhnya ini adalah red flag yang hakiki bagi INFJ. Dirimu sendiri saja sudah rumit, ditambah calon pasanganmu yang alay; drama queen/ king, attitude buruk, oversharing di media sosial, selera musik atau film yang kamu nilai rendah, dan banyak lagi.
Well, bukan berarti INFJ tak berpotensi menjadi drama queen/ king ya. INFJ itu bukan makhluk sempurna kok, kita juga masih berpotensi menjadi manusia brengsek bagi orang lain. Namun, ketika kamu sebagai INFJ sudah bertingkah alay, ditambah pasanganmu seperti itu juga, yakinlah dunia kalian akan ambyar. Bahkan, healthy INFJ bisa angkat tangan dalam menghadapi INFJ yang alay.
Posesif
Mungkin semua orang tak terkecuali, menilai bahwa posesif adalah suatu attitude yang buruk dalam hubungan asmara. 24 jam harus stand by via ponsel, harus mengabari dengan siapa, dimana, dan kapan, setiap jam, harus ada bukti foto atau video kegiatan yang kita lakukan, itu adalah hubungan toxic bagi INFJ!
INFJ adalah orang yang sangat menjunjung tinggi privasi, me time, dan kesendirian. Ketika waktu untuk semua itu sering diusik, bahkan dilarang total, maka INFJ akan muak dengan pasangannya.
Membosankan
INFJ itu unpredictable. Lucunya, kamu juga cenderung menyukai orang yang sama unpredictable-nya, bahkan lebih darimu.
Dalam taraf yang sama, kamu seperti bercermin dengan dirimu sendiri, karena pola pikir kalian mungkin banyak yang sama persis!
Apalagi jika unpredictable-nya melebihi dirimu (sangat misterius), kamu bisa jadi akan tergila - gila dengan doi. Sebab, itu akan menggugah Se inferior-mu yang menyukai tantangan dan penasaran akan dirinya!
Dan saat kamu menjalani hubungan dengan doi yang unpredictable ini, akan sangat jarang terjadi pertanyaan basa - basi setiap waktu dari sejuta umat dalam hubungan asmara; lagi apa? Sama siapa? Udah makan belum? Jika pertanyaan - pertanyaan itu menjadi rutinitas setiap waktu, setiap jam, percayalah kamu akan risih, bosan dan perlahan mulai menjauh dari doi. Ghosting istilahnya. Sebab, INFJ sangat memerlukan percakapan yang santai tapi berbobot, punya makna, dan bukan hal yang itu - itu saja. Itupun frekuensi percakapannya tak terjadi setiap waktu, karena adanya me time.
Perbedaan Prinsip, Visi, Keyakinan dan Agama
Sebenarnya tak semua dari hal ini dikategorikan sebagai red flag. Namun, kehadiran perbedaan dari salah satu aspek ini, justru membuat INFJ semakin sering mempertimbangkan hubungannya, apakah harus dilanjut atau tidak.
Contohnya, berbeda agama/ keyakinan. Sebenarnya ini bukan red flag, melainkan obstacle yang sudah sangat jelas menghambat hubungan dari awal. Namun, INFJ sudah pasti memikirkan obstacle ini jauh sebelum perasaannya semakin berkembang dengan doi. Jika tak ada solusi, INFJ memilih untuk mengakhiri hubungan, atau bisa jadi membiarkannya begitu saja, karena sudah bucin.
Perbedaan prinsip dan visi inilah yang bisa menjadi red flag. Sebab, apa yang menurutmu benar, bagi doi belum tentu benar, begitupun sebaliknya. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi pertengkaran, bahkan hanya karena masalah sepele saja bisa menjadi besar karena perbedaan prinsip tadi.
Oleh karena itu, pelajarilah perbedaan apa saja yang ada di antara dirimu dan pasanganmu, identifikasilah apakah itu sebuah red flag atau tidak, apakah kamu dan doi bisa saling menerima kepribadian masing - masing. Sebab... saat kamu jatuh cinta dan menjalani hubungan dengannya, kamu hanya melihat topeng darinya. Sifat aslinya akan muncul seiring berjalannya waktu, dan ketahuilah, bahwa dia takkan pernah berubah. Perbedaan itu akan selalu melekat dalam hubungan. Namun, semuanya menjadi damai tergantung cara pasangan saling me-manage acceptance dari karakter masing - masing.
Terlepas dari semua red flag tadi, INFJ akan menjadi orang yang sweet saat jatuh cinta. Hatimu selalu berbunga - bunga mengingat pujaan hati. Kamu tak bisa berhenti memikirkan dia, tetapi saat berada di hadapannya, kamu bisa sangat kaku dan tidak romantis.
Dan jangan terkejut, jika kamu akan sering bermonolog dan berkhayal. Kamu akan sering membayangkan pertemuanmu dengan doi, dan merancang percakapan ideal yang terjadi antara dirimu dan dirinya. Kamu sering tersenyum sendiri karena membayangkan semua hal tentangnya. Bahkan, kamu tak bisa merahasiakan kepada orang terdekatmu bahwa kamu jatuh cinta, karena kasmaran yang sangat terlihat jelas. Anehnya, jika kamu jatuh cinta diam - diam kepada seseorang, kamu bisa menyembunyikan rapat ekspresi kasmaranmu di hadapan doi. INFJ ini memang ahli ya memanipulasi apapun, bahkan ekspresinya sendiri.
INFJ juga cukup sering menunjukkan afeksinya melalui tindakan. Entah menduduki jok motor yang panas agar dia tak kepanasan saat duduk, entah membelikannya barang sederhana yang doi butuhkan, atau sekedar merapikan kerah pakaiannya.
Kata - kata yang romantis hanya dikeluarkan ketika kamu sedang ingin, atau hanya di waktu yang tepat menurutmu. Apalagi jika di tengah keramaian, INFJ agaknya sulit untuk menunjukkan afeksinya, seperti bergandengan tangan atau merangkul. Malu, tak suka jadi pusat perhatian, dan merasa bahwa kemesraan tak perlu ditunjukkan pada dunia luar. INFJ jarang melakukan hal itu terlebih dulu, tetapi jika doi melakukannya duluan, INFJ akan merasa terlindungi, berbunga - bunga, dan gugup luar biasa.
Jadi, apakah kamu sedang jatuh cinta saat ini? Jika iya, pesan saya: selamat, kuatkan dirimu dan berhati - hatilah!
Terimakasih sudah mengunjungi Personagram. Jangan lupa kunjungi Personagram di Instagram ya (@personagram.id dan @fellowinfj)! Ciao!
Comments
Post a Comment